JalanKitaBersama

"Katakanlah(Muhammad), 'Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik'"
(Yusuf:108)




Apakah Sudah Engkau Lakukan?

Sunday, July 5, 2009

"Aku takut.Jika pertama kali yg ditanyakan kepadaku kelak oleh Tuhanku adalah:
"Apakah engkau amalkan apa yang sudah engkau ketahui?"
(Abu Darda ra)

"Limaadzaa laa nuthabbiq maata'allamnaahu?"
Demikian judul sebuah khutbah berbahasa Arab yang terekam dlm kaset.
Artinya,kenapa kita tidak menerapkan apa yg sudah kita ketahui?
isinya bagus sekali untuk kita renungkan saat ini.
Syaikh Muhammad Al Munjid, penceramah dlm kaset itu,mengawali kalimat-kalimat pembukaananya dengan melontarkan pertanyaan.Coba simak

Saudaraku,sudah berapa byk ceramah kita dengarkan?Berapa byk buku sudah kita baca?
Berapa nasihat yg sudah disampaikan untuk kita?Berapa kali kita mengkhatamkan AlQuran?"
Ia kemudian melanjutkannya dengan pertanyaan lagi,"Apa saja yg sudah berguna untuk kehidupan kita?Berapa byk perintah yg kita kerjakan?Berapa byk larangan yg sudah kita tinggalkan?Berapa kali kita mengetahui hukum suatu masalah tapi kita tidak melakukannya?Kenapa ilmu-ilmu itu tidak membekas pada diri kita?Kenapa kita masih tetap meremehkan amal sunnah,tapi berlebihan dalam hal mubah?"

Saudaraku,
kalimat-kalimat ini tentu membuat hati kita bersedih.
Duka, karena merasakan ketukan yg begitu mengenai hati.Sedih,karena sesungguhnya kitalah yg paling merasakan problematika besar dari pertanyaan-pertanyaan itu...

Saudaraku,
Mari kita ikuti kembali uraian nasihat dari Syaikh Al Munjid ini.
Menurutnya, dorongan paling kuat yg menjadikan org beramal itu adalah keimanan yg hangat kpd Allah SWT.Itu sebabnya,Allah SWT menyeru kita dgn kalimat "yaa ayyuhal ladziina aamanuu"(wahai org-org yang beriman) dalam byk firmanNya, yg kemudian dilanjutkan dengan kata perintah.Maka,bila keimanan kita berkurang,berkurang pulalah motifasi dan pendorong kita melakukan sesuatu.

Keimanan dan keyakinan kita dengan surga dan neraka yg lemah,karena andai keimanan itu kuat,niscaya semangat beramalpun akan semakin kuat.Apakah ada hal lain yg mendorong Abu Bakar ra memberikan seluruh hartanya di jalan Allah SWT? Adakah alasan lain yg menjadikan seorang sahabat membuang sisa-sisa makanannya ke atas tanah dan memasuki medan jihad untuk kemudian mati syahid, kecuali karena ia yakin dengan adanya surga.
Begitulah org-org shalih.

Saudaraku,
Itu sebab pertama yg disampaikan Syaikh Al Munjid.
Selanjutnya,ia juga menyinggung tentang kurangnya kesungguhan kita dlm melakukan amal shalih.Artinya, kita lemah semangat dlm soal mengejar informasi yg bisa mendorong kita melakukan byk amal-amal baik.Berbeda dgn prinsip para sahabat radhiallahuanhum dahulu yg byk bertanya kepada Rasulullah SAW untuk mendapatkan ilmu tentang amal-amal shalih.Abu Bakar ra bertanya,"Ya Rasulullah,ajarkan aku sebuah doa yg bisa aku gunakan dlm salat dan di rumah".Ibnu Mas'ud ra juga bertanya,"Ya Rasulullah,amal apa yg bisa mendekatkan pada surga?"

Itulah sebabnya Allah SWT telah mengingatkan kita dlm firmanNya,"Wa lau annahum fa'aluu maayuu'azuuna bihi lakaana khairan lahum wa asyaddu tatsbiitaa." Jika mereka mengerjakan apa yg dinasihatkan kpd mereka,niscaya itu lebih baik dan lebih meneguhkan(bagi mereka)

Saudaraku,
Banyak di antara kita yang tidak mau melakukan perintah, kecuali yg tingkatannya adalah wajib.Tapi kita juga byk yg menyepelekan yg wajib dan pasti meniadakan amal-amal sunnah.Kita kalah oleh linkungan yg tidak mendorong kita melakukan kebaikan yg kita sudah tahu.Hubungan kita lemah dengan AlQuran dan sunnah Rasulullah SAW.Mengapa Ummu Aiman radhiallahu anha menangis saat ia dikunjungi Abu Bakar dan Umar? Ia menangis karena terputusnya wahyu.Itu tanda bahawa Ummu Aiman memiliki ikatan yg begitu kuat dan sangat terpengaruh dgn wahyu Allah SWT.Kita byk yg beralasan dgn mengatakan,Allah tidak akan memberi beban kecuali sebatas kemampuan hamba-hambaNya.Karena alasan itulah kita kemudian mengatakan tidak mampu melakukan amal-amal shalih.Kita terlalu panjang menyusun harapan demi harapan keduniaan, sehingga mengecilkan target-target akhirat.Kita terlalu byk dilupakan dan disibukkan dgn keinginan dunia, hingga kita tidak byk melakukan amal untuk kepentingan akhirat.Kita tidak terlalu yakin dgn Islam, lalu membuat kita tidak mau melakukan sesuatu yg sebenarnya sudah kita tahu. Kita terlalu byk membuat tangga-tangga untuk menjadi baik dan beramal baik, tapi kita terlalu lama pada proses itu. Padahal kita tidak tahu kapan usia kita usai dan kita tak mampu lagi melakukan perbaikan.

Saudaraku,
Masih byk lagi alasan yg diuraikan Syaikh Al Munjid dlm tulisannya.
Syaitan pasti mempunyai cara sendiri untuk memalingkan kita dari mempraktikkan apa yg sudah kita ketahui.Rasulullah SAW telah mengingatkan kita soal ini.Ia bersabda,"Dua sikap yg bila dipelihara seorang muslim, maka ia pasti masuk surga.Sikap itu mudah tapi yg melakukan keduanya sedikit saja.Bertasbihlah sebanyak 10 kali,bertakbirlah sebanyak 10 kali,bertahmidlah sebanyak 10 kali usai setiap shalat.Maka itu sama dgn 150 kali dgn lisan, 1500 kali nilainya dlm mizan.Lalu,bertasbihlah 33 kali,bertahmidlah 33 kali,bertakbirlah 33 kali jika ingin tidur.Maka itu berarti 100 kali dgn lisan ,1000 kali nilainya dlm mizan.Siapakah di antara kalian yg dlm satu hari melakukan 2500 keburukan?"Para sahabat bertanya,"Ya Rasulullah bagaimana itu semua dikatakan mudah dilakukan sedangkan yg melakukannya sedikit?" Rasulullah bersabda,"Syaitan mendatangi salah seorang kalian bila ia selesai shalat dan mengingatkannya dgn sejumlah keperluan ini dan itu.Lalu org itu pergi dan tidak mengucapkan dzikir tersebut.Dan ketika akan tidur,syaitan mendatanginya lagi untuk menidurkannya sebelum orang itu mengucapkannya."
(HR. Imam Ahmad)

Saudaraku,
Renungkanlah kekhawatiran Abu Darda ra berikut ini
"Aku takut.Jika pertama kali yg ditanyakan kepadaku kelak oleh Tuhanku adalah: "Apakah engkau amalkan apa yg sudah engkau ketahui?"
Dipetik dari 'Berjuang di Dunia Berharap pertemuan di Surga'
Tarbawi Press

0 comments: